Sabtu, 12 Desember 2015

Layanan Konseling Profesional Di Bandung

Masalah dengan mudah dapat datang dan pergi sepanjang hidup Anda, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, intelektual ataupun perkembangan emosional. Kemudian, Anda akan memerlukan bantuan profesional melalui konseling dan terapi dalam membantu masalah yang anda hadapi.

Layanan konseling professional adalah layanan pemberian bantuan dalam membantu permasalahan psikologis yang sedang anda hadapi. Dengan mengikuti layanan konseling professional anda akan dibantu untuk terbebas dari masalah yang membelenggu dan mensabotase diri anda untuk maju. 

Apa saja masalah yang bisa dibantu melalui Konseling ? 
Melalui sesi konseling, konseli dibantu dalam mengatasi masalah psikologis yang dihadapinya. Adapun yang dibantu dalam sesi konseling sebagai berikut : 
* Membantu mengatasi masalah Phobia terhadap binatang, 
* Membantu Mengurangi Stres
* Membantu Menghilangkan Kecemasan
* Membantu Menghilangkan Trauma
* Membantu Membantu mengatasi Depresi 
* Membantu Mengatasi Kesulitan belajar 
* Membantu Menghilangkan Kebiasaan buruk
* Membantu Menghilangkan Kecanduan games
* Membantu Meningkatkan pengendalian rasa marah
* Membantu Menghentikan kebiasaan merokok, 
* Membantu Mendamaikan Konflik yang terjadi pada diri
* Membantu Meningkatkan motivasi kerja
* Membantu Meningkatkan rasa percaya diri
* Membantu Menghilangkan kejenuhan belajar, 
* Membantu Menghilangkan perasaan hampa dan merasa sendiri 
* Membantu Menentukan perencanaan karir hidup anda.
* Membantu Memantapkan pilihan pekerjaan atau karir yang anda impikan.

Catatan : Hasil setiap orang berbeda-beda, tergantung dari motivasi dan keterlibatan serta keterbukaan konseli dalam sesi konseling 

Bagaimana Konseling Profesional membantu masalah anda ?
Konseling merupakan proses bantuan interaksi yang profesional dan dinamis antara konselor dan konseli. Tujuan dari interaksi tersebut adalah tercapainya perubahan pada  diri konseli. Konseli umumnya datang karena suatu keluhan berkaitan dengan pikiran, perasan, perilaku atau keluhan fisik yang disebabkan oleh masalah psikis. Dan untuk mengatasi keluhan tersebut, dilakukan konseling untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dirasakan oleh konseli.
Ada tahapan yang akan dilakukan dalam proses konseling :

1. Tahap Awal Konseling
Tahapan ini merupakan tahapan awal dimana konselor melakukan asesmen untuk memahami masalah yang dirasakan oleh konseli. Konselor melakukan diagnosis terhadap masalah yang dihadapi oleh konseli. Tujuannya adalah agar konselor memahami masalah yang dirasakan oleh konseli serta bentuk pemberian bantuan yang tepat bagi konseli.

2. Menentukan Tujuan Konseling 
Setelah masalah diketahui secara jelas, maka selanjutnya adalah menentukan tujuan dari terapi. Konselor membantu klien untuk menentukan target, hasil atau outcome dari proses konseling yang akan dijalani. Tujuan dibuat secara spesifik dan jelas supaya proses konseling terarah dan kami bisa menentukan metode terapi apa yang akan digunakan untuk mengatasi masalah konseli.

3. Penerapan Pendekatan Konseling dalam membantu konseli
Dalam konseling modern ada banyak metode konseling yang bisa digunakan. Beberapa metode konseling yang sering kami gunakan adalah Client-Centered Therapy, Cognitive Behavior Therapy, Behavior Therapy, Impact Therapy, Gestalt Therapy, Ego State Therapy dan masih banyak lagi. Adapun pendekatan yang kami gunakan dalam membantu konseli disesuaikan dengan kebutuhan konseli itu sendiri. Pada prinsipnya, kami membantu anda menggunakan pendekatan konseling yang cocok dengan masalah yang anda hadapi.

4. Mengakhiri Sesi Konseling
Satu sesi konseling yang kami lakukan berlangsung selama 1 (satu) jam. Kadang konselor mengakhiri sesi dengan memberikan beberapa tugas yang harus anda lakukan di rumah dalam membantu perubahan diri anda. Kadang juga konselor tidak memberi tugas apapun kepada konseli jika memang tidak diperlukan.

Bentuk Layanan Konseling Profesional
Dalam melakukan proses konseling yang profesional, konselor dapat membantu konseli dalam setting individual maupun kelompok.

Konseling Individual adalah interaksi antara konselor dan konseli secara langsung dan bersipat perorangan.

Konseling Kelompok adalah pemberian bantuan kepada konseli dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 5 sampai 10 orang dengan permasalahan yang sama.

Dimana Layanan Konseling Profesional Bisa Dilaksanakan?
EDUPOTENSIA adalah lembaga profesional yang bergerak dalam bidang konseling di Indonesia. Dengan Visi Utama EDUPOTENSIA adalah membantu dalam mengoptimalkan potensi manusia sehingga menemukan makna hidup untuk kesuksesan dan kebahagiaan hidup. Lembaga ini juga bergerak dalam dunia pelatihan konseling dan hipnoterapi, coaching, training, dan assessment. Lembaga ini berada di Bandung, lebih tepatnya:

Jalan Pak Gatot V No. 248 F Komplek Perwira Angkatan Darat (KPAD) Gegerkalong (Sebelah SDN Harapan) Bandung – Jawa BaratPhone : (022) 82001046. Whats App / SMS : 085723731791 (Pia). PIN BBM : 5AB8F4EEmail : edupotensia@gmail.com Website : www.konseling-hipnoterapi.com


KARAKTERISTIK KONSELOR


Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Pasal 1 ayat 13, mencantumkan bahwa saat ini konselor merupakan salah satu tenaga pendidik. Yang mana hal tersebut merupakan indicator secara tidak langsung bahwa konselor sudah mulai di butuhkan dalam suatu intitusi pendidikan. Maka dari itu, hal ini perlu diperhatikan dengan diperlukannya suatu klasifikasi khusus akan konselor sebagai tenaga pendidik ini, sebagai upaya dalam membangun profesi konselor yang professional. Selain itu dalam pencapaiannya sebagai suatu profesi yang professional, Beberapa dari hasil penelitian menunjukan, kualitas pribadi konselor menjadi faktor penentu bagi pencapain konseling yang efektif, di samping faktor pngetahuan tentang dinamika perilaku dan keterampilan teurapeutik atau konseling. Hal ini juga merupakan factor pendunkung bagi tercapainya suatu profesi konselor yang professional.
Kegiatan konseling yang dilakukan oleh setiap konselor tentunya tidak akan terlepas dari berbagai aspek penting mengenai komunikasi. Suatu komunikasi yang baik tidak akan tercapai bila tidak adanya rasa saling percaya antara kedua belah pihak. Ketercapaian rasa saling percaya ini dapat tercapai dengan pengetahuan/ keterampilan, dan kepribadian yang dimiliki oleh konselor.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam rangka mempersiapkan para calon konselor, pihak lembaga yang bertanggung jawab dalam pendidikan para calon konselor tersebut dituntut untuk memfasilitasi perkembangan pribadi mereka yangberkualitas, yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Cavanagh (1982) mengemukakan bahwa kualitas pribadi konselor ditandai dengan beberapa karakteristik sebagai berikut :
  1. Pengetahuan Mengenai Diri Sendiri (Self-knowledge)
Disini berarti bahwa konselor memahami dirinya dengan baik, dia memahami secara nyata apa yang dia lakukan, mengapa dia melakukan itu, dan masalah apa yang harus dia selesaikan. Pemahaman ini sangat penting bagi konselor, karena beberapa alasan sebagai berikut.
a) Konselor yang memilki persepsi yang akurat akan dirinya maka dia juga akan memilki persepsi yang kuat terhadap orang lain.
b) Konselor yang terampil memahami dirinya maka ia juga akan memahami orang lain.
  1. Kompetensi (Competence)
Kompetensi dalam karakteristik ini memiliki makna sebagai kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral yang harus dimiliki konselor untuk membantu klien. kompetensi sangatlah penting, sebab klien yang dikonseling akan belajar dan mengembangkan kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang efektif dan bahagia. Adapun kompetensi dasar yang seyogianya dimilki oleh seorang konselor, yang antara lain :
a. Penguasaan wawasan dan landasan pendidikan
b. Penguasaan konsep bimbingan dan konseling
c. Penguasaan kemampuan assesmen
d. Penguasaan kemampuan mengembangkan progaram bimbingan dan konseling
e. Penguasaan kemampuan melaksanakan berbagai strategi layanan bimbingan dan konseling
f. Penguasaan kemampuan mengembangkan proses kelompok
g. Penguasaan kesadaran etik profesional dan pengembangan profesi
h. Penguasaan pemahaman konteks budaya, agama dan setting kebutuhan khusus
  1. Kesehatan Psikologis yang Baik
Seorang konselor dituntut untuk dapat menjadi model dari suatu kondisi kesehatan psikologis yang baik bagi kliennya, yang mana hal ini memiliki pengertian akan ketentuan dari konselor dimana konselor harus lebih sehat kondisi psikisnya daripada klien. Kesehatan psikolpgis konselor yang baik sangat penting dan berguna bagi hubungan konseling. Karena apabila konselor kurang sahat psikisnya, maka ia akan teracuni oleh kebutuhan-kebutuhan sendiri, persepsi yang subjektif, nilai-nilai keliru, dan kebingungan.
  1. Dapat Dipercaya (trustworthness)
Konselor yang dipercaya dalam menjalankan tugasnya memiliki kecenderungan memilki kualitas sikap dan prilaku sebagai berikut:
a) Memilki pribadi yang konsisten
b) Dapat dipercaya oleh orang lain, baik ucapannya maupun perbuatannya.
c) Tidak pernah membuat orang lain kesal atau kecewa.
d) Bertanggung jawab, mampu merespon orang lain secara utuh, tidak ingkar janji dan mau membantu secara penuh.
  1. Kejujuran (honest)
Yang dimaksud dengan Kejujuran disini memiliki pengertian bahwa seorang konselor itu diharuskan memiliki sifat yang terbuka, otentik, dan sejati dalam pembarian layanannya kepada konseli. Jujur disini dalam pengertian memiliki kongruensi atau kesesuaian dalam kualitas diri actual (real-self) dengan penilain orang lain terhadap dirinya (public self). Sikap jujur ini penting dikarnakan:
1. Sikap keterbukaan konselor dan klien memungkinkan hubungan psikologis yang dekat satu sama lain dalam kegiatan konseling.
2. Kejujuaran memungkinkan konselor dapat memberikan umpan balik secara objektif terhadap klien.
  1. Kekuatan atau Daya (strength)
Kekuatan atau kemampuan konselor sangat penting dalam konseling, sebab dengan hal itu klien merasa aman. Klien memandang seorang konselor sebagi orang yang, tabaha dalam menghadapi masalah, dapat mendorong klien dalam mengatasi masalahnya, dan dapat menanggulangi kebutuhan dan masalah pribadi.
Konselor yang memilki kekuatan venderung menampilkan kualitas sikap dan prilaku berikut.
1. Dapat membuat batas waktu yang pantas dalam konseling
2. Bersifat fleksibel
3. Memilki identitas diri yang jelas
  1. Kehangatan (Warmth)
Yang dimaksud dengan bersikap hangat itu adalah ramah, penuh perhatian, dan memberikan kasih sayang. Klien yang datang meminta bantuan konselor, pada umumnya yang kurang memilki kehangatan dalam hidupnya, sehingga ia kehilangan kemampuan untuk bersikap ramah, memberikanperhatian, dan kasih sayang. Melalui konseling klien ingin mendapatkan rasa hangat tersebut dan melakukan Sharing dengan konseling. Bila hal itu diperoleh maka klien dapat mengalami perasaan yang nyaman.
  1. Pendengar yang Aktif (Active responsiveness)
Konselor secara dinamis telibat dengan seluruh proses konseling. Konselor yang memiliki kualitas ini akan: (a) mampu berhubungan dengan orang-orang yang bukan dari kalangannya sendiri saja, dan mampu berbagi ide-ide, perasaan, (b) membantu klien dalam konseling dengan cara-cara yang bersifat membantu, (c) memperlakukan klien dengan cara-cara yang dapat menimbulkan respon yang bermakna, (d) berkeinginan untuk berbagi tanggung jawab secara seimbang dengan klien dalam konseling.
  1. Kesabaran
Melaui kesabaran konselor dalam proses konseling dapat membantu klien untuk mengembangkan dirinya secara alami. Sikap sabar konselor menunjukan lebih memperhatikan diri klien daripada hasilnya. Konselor yang sabar cenderung menampilkan sikap dan prilaku yang tidak tergesa-gesa.
  1. Kepekaan (Sensitivity)
Kepekaan mempunyai makna bahwa konselor sadar akan kehalusan dinamika yang timbul dalam diri klien dan konselor sendiri. Kepekaan diri konselor sangat penting dalam konseling karena hal ini akan memberikan rasa aman bagi klien dan klien akan lebih percaya diri apabila berkonsultasi dengan konselor yang memiliki kepekaan.
  1. Kesadaran Holistik
Pendekatan holistik dalam bidang konseling berarti bahwa konselor memahami secara utuh dan tidak mendekatinya secara serpihan. Namun begitu bukan berarti bahwa konselor seorang yang ahli dalam berbagai hal, disini menunjukan bahwa konselor perlu memahami adanya berbagai dimensi yang menimbulkan masalah klien, dan memahami bagaimana dimensi yang satu memberi pengaruh terhadap dimensi yang lainnya. Dimensi-dimensi itu meliputi aspek, fisik, intelektual, emosi, sosial, seksual, dan moral-spiritual.
Konselor yang memiliki kesdaran holistik cenderung menampilkan karakteristik sebagai berikut.
· Menyadari secara akurat tentang dimensi-dimensi kepribadian yang kompleks.
· Menemukan cara memberikan konsultasi yang tepat dan mempertimbangkan perlunya referal.
· Akrab dan terbuka terhadap berbagai teori.
Analisis
Apabila hal-hal akan karakteristik konselor ini di refleksikan terhadap diri sendiri sebagai calon konselor, yang mana tentunya mau tidak mau diharuskan memenuhi berbagai macam karakteristik tersebut. Maka di dapat beberapa refleksi diri terhadap karakteristik konselor tersebut yang antara lain:
- Pengetahuan akan diri sendiri, dalam hal ini saya kurang labih memiliki pengetahuan diri sendiri sebesar 60 persen, akan tetapi saya bingung antara pengetahuan akan diri dengan keinginan diri.
- Kompetensi, disini saya diperkirakan telah memiliki kompetensi yang saya yakini sebesar 30 persen dari keseluruhan potensi yang ada.
- Kesehatan psikologis yang baik, sebsesar 70 persen saya yakin bahwa memiliki kesehatan psikologis yang baik.
- Dapat dipercaya, meduduki persentase sebesar 87 persen,
- Kejujuran, dapat dikatakan kejujuran ini 85,1 persen,
- Sedangkan apa bila dilihat dari segi pendengar aktif, kesabaran serta kepekaan terhadap situasi konseling memiliki keyakinan sebesar 50 persen.
Kesimpulan
Meskipun terdapat berbagai karakteristik yang harus dipenuhi untuk mencapainya proses konseling yang baik, disarankan seorang calon konselor untuk dapat selalu membenahi dan memperbaiki dirinya kearah yang labih baik dan lebih mendekatkan diri pada yang maha kuasa serta memperkuat ilmu agama agar konseling yang dilaksanakan lebih berjalan dengan baik serta sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam agama. Selain itu, karakteristik konselor dapat mendorong timbulnya public trust terhadap diri seorang konselor.
Referensi:
· Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Konseling. Bandung: C.V. Pustaka Bani Quraisy
· Syamsu, Yusuf, Juntika. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosda
· Juntika, Ahmad. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama

MEMAHAMI KECEMASAN DAN CARA MENGATASINYA

Kecemasan adalah reaksi normal terhadap stres dan benar-benar dapat bermanfaat dalam beberapa situasi.  Tetapi bagi sebagian orang kecemasan dapat menjadi berlebihan. Orang yang menderita kecemasan menyadari bahwa kecemasan yang mereka alami begitu susah untuk dikendalikan sehingga berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari. Ada berbagai macam gangguan kecemasan, termasuk gangguan kecemasan umum (Generalized Anxiety Disorder), gangguan kecemasan sosial (Phobia Social Disorder), gangguan stres pasca-trauma (Post Traumatic Stress Disorder), gangguan obsesif-kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder), dan gangguan panik (Panic Disorder).
Gangguan kecemasan berbeda dari perasaan gugup yang normal. Gangguan kecemasan yang tidak dibantu dapat mendorong orang untuk menghindari situasi yang memicu atau memperburuk gejala mereka. Bahkan orang dengan gangguan kecemasan cenderungmenderita depresi, dan cenderung melakukan penyalahgunaan alkohol dan obat lain dalam upaya untuk mengurangi gangguan kecemasan yang mereka rasakan. Sehingga tentu saja hal ini menyebabkan menurunnya prestasi kerja, produktivitas diri, dan memperburuk hubungan pribadi dengan orang lain.
   
Gejala Gangguan Kecemasan 
Berikut gejala-gejala orang yang mengalami gangguan kecemasan yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association (APA) : 
  • Perasaan panik dan ketakutan yang berlebihan 
  • Pikiran obsesif yang tidak terkendali
    Merasakan sesuatu yang nyeri ketika mengingat kenangan atau memori yang menyakitkan
  • Mimpi buruk yang berulang-ulang 
  • Gejala fisik seperti rasa sakit perut tiba-tiba ketika berhadapan dengan situasi yang ingin dihindari, jantung berdebar-debar, mudah terkejut, dan terjadinya ketegangan otot  
Tipe-Tipe Gangguan Kecemasan 
Panic Disorder
Gejala utama dari gangguan panik adalah serangan panik yakni kombinasi tekanan yang terdiri dari tekanan fisik dan psikologis.Selama mengalami gangguan panik, seseorang mengalami beberapa gejala yang terjadi dalam kombinasi diantaranya :
• Jantung berdebar dengan cepat atau nyeri dada
• Berkeringat dan gemetar
• Sesak napas dan merasa tersedak
• Mual atau sakit perut
• Pusing
• Merasa tidak nyata atau hilang kendali dengan dunia nyata
• Takut kehilangan kontrol, "gila," atau takut mati
• Mati rasa
• Menggigil
Karena gejala sangat parah, banyak orang dengan gangguan panik percaya bahwa mereka mengalami serangan jantung atau lainnya penyakit yang mengancam jiwa. Padahal gangguan panik dapat dibantu dengan menggubakan psikoterapi seperti hipnoterapi, cognitive behavior therapy, dan pendekatan psychotherapy lainnya yang secara penelitian telah terbukti keefektifannya dalam menangani klien yang mengalami gangguan panik. 
Fobia
Fobia adalah ketakutan yang berlebihan dan terus-menerus dari objek tertentu, situasi, atau kegiatan. Ketakutan ini menyebabkan penderitaan sehingga orang yang mengalami fobia seringkali menghindari situasi atau peristiwa yang memaksa mereka untuk bertemu dengan ketakutannya. Ada tiga jenis fobia: 
Fobia Spesifik yakni Sebuah ketakutan ekstrim atau berlebihan dari suatu obyek atau situasi yang umumnya tidak berbahaya.Penderita tahu ketakutan mereka berlebihan, tetapi mereka tidak bisa mengatasinya. Contohnya adalah takut terbang atau takut laba-laba. 
Fobia sosial (Social Anxiety) yakni kecemasan yang signifikan dan ketidaknyamanan yang muncul ketika berada dalam situasi sosial atau berada di depan banyak orang. Contoh umum adalah munculnya gangguan kecemasan ketika berbicara di depan umum, bertemu orang-orang, atau menggunakan toilet umum.
Agoraphobia adalah jenis fobia dengan ketakutan dasar yang berasal dari perasaan terjebak di tempat umum, saat seseorang akan sulit untuk dapat melarikan diri, dan rasa takut tidak akan tersedianya pertolongan apabila seseorang mengalami serangan panik. Walaupun kebanyakan orang berpikir bahwa Agorafobia adalah ketakutan akan tempat-tempat umum, sekarang dipercaya bahwa Agorafobia berkembang dari komplikasi dari serangan panik. Akibatnya, orang dengan agorafobia membatasi geraknya sebatas tempat yang dirasa aman, seperti di dalam rumah.
Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)
Orang dengan gangguan kecemasan umum secara langsung mengalami ketegangan parah yang mengganggu aktivitas sehari-hari.Mereka khawatir terus-menerus dan merasa tidak berdaya untuk mengendalikan kekhawatiran tersebut. Seringkali kekhawatiran mereka fokus pada tanggung jawab pekerjaan, kesehatan keluarga, atau hal-hal kecil seperti pekerjaan rumah, perbaikan mobil, ataujanji. Mereka mungkin memiliki masalah tidur, nyeri otot / ketegangan, dan merasa gemetar, lemah dan menderita sakit kepala. Orang dengan gangguan kecemasan umum bisa marah dan sering mengalami masalah berkonsentrasi dan bekerja secara efektif.
Faktor yang menyababkan Gangguan Kecemasan
Penyebab gangguan kecemasan saat ini tidak diketahui, meskipun penelitian telah memberikan beberapa petunjuk. Area otak yang mengontrol ketakutan respon mungkin memiliki peran dalam beberapa gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan dapat berjalan dalam keluarga, menunjukkan bahwa kombinasi gen dan tekanan lingkungan dapat menghasilkan gangguan. Akan tetapi beberapa hal yang menjadi perhatian penelitian yang menyebabkan kecemasan diantaranya sebagai berikut :  
  • Peran genetika. Beberapa orang yang memiliki kecenderungan untuk memiliki kepribadian cemas, dapat dipengaruhi dari kepribadian dan pola asuh kedua orang tuanya.
  • Trauma masa kanak-kanak seperti kematian orang tua, mengalami kejadian yang menakutkan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kecemasan ketika Anda menjadi tua.
  • Stres yang terjadi karena mengalami kejadian yang menakutkan. Sebagai contoh, krisis keluarga atau trauma yang terjadi di masyarakat seperti bencana tsunami atau kecelakaan. Kejadian tersebut seringkali memunculkan bekas luka yang membuat orang mengalami kecemasan yang tidak beralasan.
Penanganan Gangguan Kecemasan
Umumnya orang yang mengalami gangguan kecemasan yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan dirinya sehingga seringkali dihantui oleh bayangan atau perasaan yang tidak menentu dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun masing-masing gangguan kecemasan memiliki karakteristik sendiri yang unik, sebagian besar merespon dengan baik untuk dua jenis pengobatan: psikoterapidan obat-obatan. Perawatan ini dapat diberikan sendiri atau dalam kombinasi. Pengobatan dapat memberikan bantuan yang signifikandari gejala, tetapi tidak selalu obat lengkap.
Adapun psikoterapi yang secara penelitian terbukti dapat membantu klien mengalami gangguan kecemasan adalah dengan menggunakan pendekatan atau metode hipnoterapi. Hipnosis adalah satu kondisi kesadaran dimana sangat reseptif menerima suatu ide atau sugesti. Dengan memanfaatkan kondisi hipnosis, klien yang mengalami gangguan kecemasan dapat dibantu untuk melepaskan semua emosi negatif yang menghambat dirinya serta dilatih untuk meningkatkan keterampilan dalam mengurangi kecemasan yang berlebihan. Di klinik Hipnoterapi, kami seirngkali banyak menangani klien yang mengalami ketakutan dan kecemasan seperti cemas karena takut kematian, fobia binatang ataupun fobia ketinggian. Banyak klien kami yang berhasil keluar dari masalah kecemasan yang dihadapinya dan mampu melanjutkan hidupnya secara normal seperti biasa kembali. Untuk itu, agar gangguan kecemasan yang dirasakan dapat diatasi, akan lebih baik jika penderita segera mencari bantuan profesional seperti konselor, psikolog, psikiater atau hipnoterapis yang memiliki keterampilan dalam membantu mengatasi masalah gangguan kecemasan. Informas Layanan Konseling dan Hipnoterapi di Klinik Edupotensia :
Whatts App / SMS / Phone : 085723731791, BBM : 5AB8F4EA